Pages

Rabu, 07 Maret 2012

Larutan Penyangga Dalam Kehidupan Sehari-hari


 Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari :

     Larutan penyangga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia tersebut dibutuhkan pH yang stabil.
     Dalam tubuh manusia, pH darah harus dijaga pada 7,35 – 7,45. Jika pH darah kurang dari 7,35 maka disebut asidosis (penurunan pH) yang dapat terjadi akibat penyakit-penyakit seperti ginjal, jantung, diabetes mellitus, konsumsi protein berlebihan dalam waktu yang lama atau dehidrasi, misalnya olah raga yang terlalu berlebihan atau diare yang terus menerus. Dan jika pH darah lebih dari 7,45 disebut alkalosis (peningkatan pH) yang bisa terjadi bila kita mengalami muntah yang hebat, bernafas terlalu berlebihan (hyperventilasi) biasanya di daerah yang udaranya tipis (ketinggian) atau ketika kita sedang cemas atau histeris. Kematian dapat terjadi jika pH darah kurang dari 7,0 atau 132lebih besar dari 7,8. pH di dalam darah dijaga oleh beberapa sistem kesetimbangan larutan penyangga.

TAPE SINGKONG


Bahan:
  • 1,5 kg singkong
  • 1,5 butir ragi tape, haluskan
  • Daun pisang untuk alas

Cara membuat:
1.     Kupas singkong, kemudian cuci bersih dan potong sesuai selera
2.     Kukus singkong sampai matang, kemudian sisihkan dan tunggu sampai dingin
3.     Setelah dingin, tata singkong ke dalam wadah tertutup yang telah di alasi daun pisang
4.     Taburi dengan ragi tape sampai rata
5.     Tutup permukaan wadah dengan daun pisang lalu tutup rapat dengan tutup wadahnya
6.     Simpan di tempat yang hangat dan diamkan selama 2-3 hari.
7.     Tape siap dikonsumsi.


ALAT
Baskom
Kain lap
Kompor
Panci kukus
Penyaring
Piring
Pisau
Senduk dan garpu
BAHAN
Air secukupnya
Daun pisang
Ragi tape yang telah dihaluskan
Singkong 3 kg
CARA MEMBUAT

Siapkan semua bahan
Kupas singkong dan kupas kulitnya
Cuci hingga bersih kemudian kukus sampai setengah masak
Dinginkan kemudian baluri dengan ragi tape yang telah dihaluskan
Masukkan ke dalam baskom yang telah dilapisi daun pisang
Tutup baskom dengan rapat
Tunggu sampai 2 hari, tape singkong anda akan jadi
Alat :
1.     Baskom
2.     Kain Lap
3.     Kompor
4.     Panci Kukus
5.     Penyaring
6.     Piring
7.     Pisau
8.     Sendok & Garpu
Bahan :
1.     Air secukupnya
2.     Daun pisang
3.     Ragi yang telah dihaluskan
4.     Singkong 2 kg
Cara Kerja :
1.     Siapkan semua bahan.
2.     Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3.     Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4.     Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5.    Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6.   Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
7.     Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
8.     Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.




Spektrum Nyala Atom


Spektrum Nyala Atom :
A.   Landasan teori:
Ketika Anda melemparkan sebuah atom ke dalam sebuah nyala api, atom itu dapat mengambil sebagian energi api dengan membuat elektron-elektronnya bergerak lebih cepat. Elektron-elektron “beringas” ini sebetulnya ingin kembali ke tingkat energi alami yang lebih santai (dalam bahasa ilmiah disebut ground state). Cara termudah bagi mereka untuk melakukannya adalah melepaskan energi lebihan mereka dalam bentuk semburan cahaya. Jika cukup banyak atom dalam sebuah nyala api secara serentak mengambil energi panas dan melemparkannya kembali dalam bentuk cahaya, kita dapat menyaksikan sebagai cahaya yang sangat terang.
Setiap jenis atom atau molekul pada awalnya memiliki seperangkat energi elektron yang unik. Maka, tiap jenis atom atau molekul dalam nyala api akan mengambil dan melemparkan kembali jumlah energi yang unik pula. Itu sebabnya atom dan molekul berbeda akan menancarkan panjang gelombang atau warna cahaya berbeda. (Dalam bahasa ilmiah : setiap atom atau molekul memiliki spektrum emisi unik masing-masing).

Getaran dan Gelombang

Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam gelombang adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena yang merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut. Dari sini timbul benarkan medium yang digunakan gelombang tidak ikut merambat? padahal pada kenyataannya terjadi aliran air di laut yang luas.
Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkab oleh gelombang tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut. Tapi mungkin juga akan terjadi perpindahan partikel medium, ketika gelombang melalui medium zat gas yang ikatan antar partikelnya sangat lemah maka sangat dimungkinkan partikel udara tersebut berpindah posisi karena terkena energi gelombang. Walau perpindahan partikelnya tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan bahwa partikel medium ikut berpindah.
Gelombang berdasarkan mediumnya dibedakan menjadi 2 macam
  • Gelombang mekanik yaitu gelombang yang dalam perambatannya membutuhkan medium. Contoh gelombang mekanik adalah gelombang bunyi.
  • Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya tidak membutuhkan medium. Contoh gelombang elekromagnetik adalah gelombang cahaya.
Gelombang berdasarkan arah rambatnya dibedakan menjadi 2 macam
  • Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya. Contohnya adalah gelombang bunyi.
  • Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Contohnya gelombang cahaya.
Besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran dalam getaran. Besarannya adalah sebagai berikut ini:
  1. Periode (T) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk satu gelombang.
  2. Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam waktu 1 sekon.
  3. Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum suatu gelombang.
  4. Cepat rambat (v) adalah besarnya jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
  5. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam 1 periode. Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah.
Persamaan yang digunakan dalam gelombang adalah sebagai berikut :
T = t/n
f = n/t
dan
T = 1/f
f = 1/T
dimana : T adalah periode (s)
t adalah waktu (s)
n adalah banyaknya gelombang (kali)
f adalah frekuensi (Hz)
Dari gambar dikatakan benda mengalami satu getaran adalah benda bergerak dari
A-B-A-C-A
B-A-C-A-B
1/2 getaran
C-A-B
1/4 getaran
C-A, A-B
Untuk menentukan cepat rambat gelombang digunakan persamaan ;
v = λ.f atau v = λ/T
Dimana λ adalah panjang gelombang (m)
v  adalah cepat rambat gelombang (m/s)
dari berbagai sumber

sumber : adisuhardi52@yahoo.co.id

GELOMBANG STASIONER PADA TALI



            Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, yang dapat di kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan, dapat di padukan dan dapat di kutubkan. Sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena getaran, merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
            Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang amplitudo sama, frekuensi, sama dan arah berlawanan. Gelombang stasioner dapat di bentuk dari pemantulan suatu gelombang,contohnya pada gelombang tali. Gelombang datang akan berinteraksi dengan gelombang pantulan yang berlawanan arah membentuk sebuah gelombang berdiri.Berdasarkan ujung pemantulannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu ujung terikat dan ujung bebas.

Kebudayaan

Kebudayaan adalah pengetahuan,bukan benda. Kebudayaan Jepang bukan kimono, tapi pengetahuan untuk membuat kimono.Simbol adalah segala objek yang mempunyai makna, dapat berupa tanda, benda, suara,tindakan (gerakan tubuh).Makna dari suatu simbol bersifat mana-suka atau arbitrer (arbitrary). Tidak ada suatu keharusan bahwa suatu simbol harus mempunyai makna tertentu.*Contoh: bunyi bahasa yang mengacu kepada benda tertentu bersifat mana-suka: meja(bahasa Portugis),
table, tafel, tsukue

Perbedaan antara kebudayaan dan naluri:Pengetahuan pengetahuan  simbolik yang terkandung dalam suatu kebudayaan harus dipelajari oleh manusia, dia tidak diwariskan secara genetis. (contoh: cara makan yang “sopan”)Pengetahuan pengetahuan yang bersifat naluri diwariskan secara genetis; contoh: bayi yang bisa menghirup udara dan menyusui begitu dilahirkan.Kebudayaan demikian digunakan untuk menafsirkan pengalaman, berarti pengalaman kita sehari-hari ditafsirkan berdasarkan pengetahuan yang ada dalam kebudayaan.Pengetahuan ini pula yang mengarahkan tindakan.*Contoh: anda berpapasan dengan seseorang dan dia tidak tersenyum. Apa artinya? Dan bagaimana seharusnya anda merespons itu? Semua itu . diberikan dalam kebudayaan.Tetapi kebudayaan selalu memberi berbagai pilihan, sehingga si pelaku menentukan pilihannya yang dirasakan sesuai dengan kepentingannya.

Simbol simbol yang terkandung dalam suatu kebudayaan senantiasa bersifat cair, dinamis, dan sementara, karena keberadaannya tergantung pada praksis para pelakunya yang berada pada konteks sosial tertentu, yang mempunyai “kepentingan” tertentu.Kebudayaan dalam arti ini bukan semata-mata merupakan sekumpulan pengetahuan yangdiwariskan atau dilestarikan, melainkan merupakan sesuatu yang “dibentuk,” suatu konstruksi sosial yang berkaitan erat dengan kepentingan maupun kekuasaan si pelaku.

Kebudayaan itu berubah.Walaupun kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi melalui proses belajar,kebudayaan selalu berubah.Tidak ada kebudayaan yang statis (tidak berubah).Kebudayaan sebagai pengetahuan simbolik “dibentuk” atau “dikonstruksi” oleh pelakunya. Konstruksi kebudayaan tidak bebas sepenuhnya, namun sangat umum.*Contoh: tari kecak, beskap Jawa.

sumber : adisuhardi52@yahoo.co.id

Resensi Buku: Orang Biasa dalam Wacana Politik Kebudayaan

Fadjar I. Thufail
30 August 1999
Judul : Menuju Partai Orang Biasa
Pengarang : Wimar Witoelar
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Th. 1999
Halaman : 323 hal.

Banyak orang sering mengatakan bahwa kolom "Asal-Usul" yang dimuat di harian Kompas setiap hari Minggu itu selalu enak dibaca, memiliki gaya narasi yang menarik, dan -- ini yang paling penting -- seringkali "nakal" saat melontarkan kritik-kritik tajam pada penguasa di negeri ini. Pujian -- atau "tantangan" di mata penguasa -- ini memang tak berlebihan. Lihat saja bagaimana piawainya Mohammad Sobary memainkan tokoh "wong cilik"nya untuk mengemukakan pesan-pesan moralitas yang tajam, atau Ariel Heryanto dengan "kapitalisme global"nya yang mampu mendekonstruksi gagahnya representasi identitas kebudayaan sang penguasa. Dalam kancah percaturan "politik" narasi semacam itulah Wimar kemudian muncul dengan gagasannya tentang "orang biasa", sebuah gagasan yang dipuji oleh seluruh komentator dalam buku ini sebagai sebuah bukti nyata keberanian Wimar untuk bicara lain, apa adanya, dan kritis.

Tak dapat diingkari bahwa Wimar memang termasuk "berani" dalam tulisan-tulisannya. Tetapi, nilai buku ini sebenarnya tidak terletak pada semata-mata keberanian Wimar untuk bicara kritis. Buku ini menjadi penting karena ia telah menjadi bagian dari wacana politik kebudayaan di Indonesia. Hermawan Sulistyo, salah satu komentator dalam buku ini, mengatakan bahwa tulisan-tulisan Wimar "cenderung dangkal dan kurang renungan" (hal. 163). Namun sebaliknya, saya berpendapat bahwa persoalan-persoalan yang diceritakan oleh Wimar dalam tulisannya di kolom "Asal-Usul" itu adalah soal-soal yang pelik karena berkaitan dengan situasi kehidupan kita sehari-hari. Persoalan "dangkal" dan "kurang renungan" itu sebenarnya adalah persoalan modernitas. Sebuah narasi dianggap "dangkal" karena konstruksi wacana modernitas menghendaki setiap pemaparan naratif dibingkai oleh logika besar atau teori-teori canggih. Dengan kata lain, otoritas modernisme mengatakan bahwa "kedalaman" sebuah narasi ditentukan oleh kemampuannya untuk berbicara tentang narasi-narasi besar dalam sebuah runtutan pemaparan yang logis. Padahal, persoalan sehari-hari seringkali tidak dalam, tak memiliki referensi makna yang jelas menurut kacamata modernisme. Persoalan-persoalan inilah sebenarnya yang ingin dipotret oleh Wimar dalam kolom-kolomnya.

Buku ini -- dan khususnya tulisan-tulisan lain di berbagai surat kabar -- telah turut memperkaya wacana politik kebudayaan di Indonesia. Tulisan-tulisan dalam buku ini memperlihatkan bahwa politik bukanlah wilayah terlarang, milik sang penguasa, partai politik, atau pengamat politik saja. Politik ada dalam seluruh wilayah kehidupan sehari-hari kita. Dalam pengertian ini, buku ini sendiri menjadi representasi dari wilayah "politik" narasi, sebuah ekspresi tulis (dan visual) yang memberi makna pada peristiwa sehari-hari di sekeliling kita. Tetapi, kemudian muncul sebuah pertanyaan: bagaimana cara Wimar mengkonstruksi makna dari peristiwa sehari-hari yang ia lihat dan renungkan? Di sinilah kemudian tampak adanya ironi.

Wimar mengatakan bahwa hanya "orang biasa" yang mampu menafsirkan makna kehidupan sehari-hari (termasuk peristiwa Politik, dengan "P" besar) secara jujur. "Orang biasa" adalah mereka yang tak memiliki keinginan untuk memanipulasi makna. "Orang biasa" adalah orang-orang yang pragmatis. Mereka bukan orang bodoh, tetapi sekedar menolak segala bentuk simbolisme makna yang rumit. Tulisan ini mencoba mengemukakan catatan kritis terhadap posisi Wimar semacam ini. Pertama, bukankah pandangan semacam ini mencerminkan sebuah romantisme? Kedua, sejauh mana pandangan diskursif Wimar ini merupakan refleksi dari sebuah konteks narasi besar tertentu?

Selama ini, banyak esai dan kajian tentang peristiwa sosial-budaya cenderung terjebak ke dalam romantisme. Pandangan semacam ini sebenarnya bersumber dari tradisi pemikiran filsafat sosial dan politik yang menekankan perbedaan antara penguasa dan yang dikuasai. Kekuasaan hanya dimiliki oleh mereka yang menikmati posisi elit dalam pertarungan politik, dan mereka yang tidak terlibat dalam pertarungan elit politik seolah-olah dianggap tak mempunyai kekuasaan atau sekedar bersikap pasif sehingga menjadi korban eksploitasi penguasa. Kecenderungan semacam ini tampak jelas dengan munculnya retorika-retorika seperti "wong cilik", "rakyat tertindas", dan yang sekarang ini, "orang biasa". Tampak jelas dari kolom-kolom yang ditulisnya bahwa Wimar pun tak terlepas dari kecenderungan romantisasi semacam ini, sebuah kecenderungan yang wajar mengingat seluruh wacana politik kebudayaan kita memang masih didominasi oleh pandangan dikotomis antara "penguasa" dan "yang dikuasai". Wimar meletakkan "orang biasa"nya di luar lingkaran kekuasaan Politik (dengan "P" besar), seolah-olah mereka tak pernah, tak berminat, atau bahkan tak mampu berurusan dengan politik. Agak ironis memang, karena dengan posisi semacam ini justru Wimar cenderung menafikan kenyataan bahwa sebagai makhluk sosial, siapapun secara aktif dan kreatif dapat, mampu, dan selalu berurusan dengan kekuasaan (power) dan politik dalam seluruh wilayah kehidupan sehari-harinya.

"Orang biasa" sebagai sebuah kategori naratif dan sosial sebenarnya "tidak biasa". Konstruksi naratif yang dipakai Wimar dalam tulisan-tulisan kolomnya adalah konstruksi yang sifatnya sangat logis. Ada kecenderungan bahwa Wimar menempatkan tokoh "orang biasa"nya sebagai orang-orang yang paham akan logika supply-demand dan pilihan rasional (rational choice). Peristiwa sosial-politik-kebudayaan diamati oleh Wimar dengan kacamata struktur narasi semacam ini. Bagi saya, hal tersebut boleh saja karena bagaimana pun juga seorang penulis akan menulis sesuai dengan konteks perspektif wacana yang dikuasainya, dan logika hukum pasar dengan pilihan rasionalnya merupakan barang yang tak asing lagi bagi Wimar. Hal semacam ini juga membuktikan bahwa netralitas dalam sebuah wacana adalah hal yang tidak mungkin, dan Wimar pun barangkali sadar akan hal ini. Namun, menjadi agak ironis apabila Wimar memaksakan tokoh "orang biasa"nya untuk mengikuti kaidah-kaidah rational choice semacam itu. Dengan begitu justru Wimar mereduksi kompleksitas peristiwa sosial-politik-budaya sehari-hari dengan seluruh keragaman ekspresi maknanya ke dalam sebuah kerangka narasi besar tentang pilihan-pilihan rasional, sebuah narrative side-effect yang barangkali Wimar sendiripun tak menyadarinya.

Tinjauan singkat ini memperlihatkan bahwa buku kumpulan tulisan kolom Wimar Witoelar ini bukanlah sesuatu yang "dangkal dan kurang renungan". Dalam konteks wacana politik kebudayaan, buku ini memiliki nilai sama pentingnya dengan sebuah teks filsafat politik atau analisis politik. Buku ini, dan tulisan-tulisan kolom lain tentunya, menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses konstruksi wacana politik dan kebudayaan di Indonesia. Namun di pihak lain pula, kumpulan tulisan ini memperlihatkan bahwa konstruksi wacana politik kebudayaan kita masih didominasi oleh kecenderungan berpikir dikotomis, dan lupa akan perlunya kritik terhadap bentuk-bentuk representasi - verbal, naratif, maupun visual -- yang tidak peka terhadap kompleksitas hubungan kekuasaan di tingkat kehidupan sehari-hari.

Michel Foucault mengatakan bahwa kekuasaan adalah sesuatu hal yang positif. Ia tak sekedar membatasi tetapi juga memberi kemungkinan kreatif. "Orang biasa" menjadi biasa bukan karena mereka mampu dengan gagahnya berhadapan dengan penguasa, melainkan karena mereka adalah "orang-orang biasa" yang memiliki keinginan, kemauan, dan aspirasi kekuasaan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebuah kolom tentunya diharapkan dapat memotret kenyataan bahwa pertarungan kekuasaan dan politik, dengan segala interpretasi maknanya, dilakukan oleh siapa saja dan merupakan hak setiap orang tanpa memandang apakah ia seorang politikus, pemimpin partai, atau pengamat politik sekalipun. Orang biasa adalah bukan orang suci. Ia menjadi biasa karena ia menjadi bagian dari realitas kehidupan kita sehari-hari yang penuh dengan pertarungan kekuasaan. 

sumber : adisuhardi52@yahoo.co.id

Naskah Pidato Tentang Kenakalan Remaja

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulilah hirabil alamin wasalatu wasalamu alla asrafil anbiya iwal mursalin waala alii wasahbihi azmain ama badu
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah subhana watala. salawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,kepada keluargaNya, sahabat serta kepada kita selaku penganut sunahNya.
Yang terhormat kepala SMP Negeri 9 Parepare, yang terhormat bapak dan ibu guru serta teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang bertemakan tentang kenakalan dikalangan remaja dewasa ini.
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi ambang batas yang kewajar. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang melalui media elektronik atau kita melihatnyalangsung di lingkungan sekitar kita.
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati.
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya faktor-faktor menunjang akan perubahan prilaku dikalangan remaja, sebagai contoh :
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati.
Ada bbeberapa cara yang mungkin bisa jadikan usaha untuk mengatasi dan mencegah kenakalan dikalangan remaja, Khususnya buat diri kita sendiri agar tidak ikut terjerumus kedalamnya, diantaranya:
- Perlunya pendidikan agama sejak dini yang rutin yang berguna untuk mempertebal keimanan diri kita sendiri.
- Mentaati nasehat - nasehat yang telah kita terima khususnya dari orang tua kita atau dari orang lain (guru, orang yang lebih berpengalaman atau teman-teman kita).
- Jangan terpancing untuk mencoba hal-hal yang menurut agama dan dan hukum dianggap salah.
- Mempunyai konsep hidup yang benar.
- Menyusun rencana masa depan dengan untuk kehidupan dan masa depan yang baik.

Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati. Tidak ada hal yang terindah dalam hidup ini selain kita mengisi dan menjalani hidup ini dengan ha-hal yang baik.
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati. Akhir kata dari saya, terima kasih atas semua perhatiannya.
Wss. Wr. Wb

sumber : adisuhardi52@yahoo.co.id

BAHAYA MEROKOK

   Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat kepala SMP Negeri 9 Parepare, yang terhormat bapak dan ibu guru serta teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.

Pertama-tama marilah klita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahNya kepada kita sehingga pada kesempatan ini kita dapat berkumpul tanpa ada halangan apapun.

Sholawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafangatnya di yaumul kiamah.
Amin….

Saya ucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato bertema “BAHAYA MEROKOK”

Hadirin yang nerbahagia,
Rokok bukanlah hal asing lagi bagi kalangan kita karena setiap jam, setiap hari, pasti kita jumpai, dan juga banyak orang yang tahu bahaya merokok, tapi tidak banyak yang peduli.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

Hadirin yang berbahagia,
Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia - Akibat Sebatang Rokok Racun, Ketagihan, Candu, Buang Uang. Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, dan anda hisap, akan mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya, diantaranya :

TAR Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker.
NIKOTIN Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan
KARBON MONOKSIDA (CO) Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.

Hadirin yang berbahagia,
Semua orang yang biasanya perokok berat bisa juga berhenti merokok begitu saja, beberapa alasan untuk berhenti merokok antara lain sebagai berikut :
1. Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.
2. Gigi berbercak dan nafas bau.
Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.
3. Anda dan di sekitar’ menjadi bau.
Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.
4. Tulang rapuh
Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.
5. Kebakaran
jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.
Hadirin yang berbahagia,
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya. Apabila ada kesalahan dalam saya menyampaikan pidato saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

sumber : adisuhardi52@yahoo.co.id

Minggu, 04 Maret 2012

Narkoba Musuh Kita Semua

Apa itu narkoba ?
Menurut WHO (1982)
Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal.
Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :
a.    Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
b. Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
c. Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol, rokok, cofein.

Bahaya Narkoba Bagi Remaja
                 Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
                 Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.  Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya. 
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu :
a.  Candu,
b.  Ganja, dan
c.  Koka.
           Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk  mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.
Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak  nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh.

Bahaya bagi pelajar
                 Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
                 Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
                 Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
                 Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
a.   Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
b.  Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
c.   Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
d.  Sering menguap, mengantuk, dan malas,
e.   Tidak memedulikan kesehatan diri,
f.   Suka mencuri untuk membeli narkoba.

Upaya pencegahan
                 Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
                 Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
                 Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
                 Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
                 Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
                 Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
                 Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.

sumber: hamkahasyimtkj.blogspot.com